Selasa, 26 April 2011

Surat Pembaca Harian SUARA KARYA


Tanggapan terhadap Editorial SUARA KARYA hari Rabu, 9 Februari 2011

Menyikapi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tahun 2010 sebesar 6,1%.

Editorial harian SUARA KARYA, hari Rabu tanggal 9 Februari 2011, yang meragukan ekonomi RI yang tumbuh sebesar 6,1% tahun 2010, tampaknya perlu penjernihan.

1. Prestasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2010 sebenarnya tidak terlalu tinggi jika dibandingkan Negara-negara di Asia, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi China tahun 2010 sebesar 10,5%, India mencapai 9,7% sementara Singapuramencapai 13%, bahkan pertumbuhan RI ini lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi Negara Jiran Malaysia dan Thailand yang diperkirakan tumbuh sekitar 7-9 persen pada tahun yang sama. Sehingga sebenarnya pertumbuhan ekonomi Indonesia walaupun melebihi target pemerintah tidak bisa dinyatakan sudah tumbuh pesat.

2. Masyarakat akhir-akhir ini merasa kurang nyaman akibat kenaikan beberapa kebutuhan pokok. Kecenderungan ini tidak bisa dibandingkan dengan capaian pertumbuhan ekonomi tahun 2010 yang bukan menggambarkan kondisi saat ini.

3. Pertumbuhan ekonomi yang melebihi target pemerintah disebutkan sebagai suatu kinerja baik, tetapi diragukan. Perlu dipahami bahwa pertumbuhan yang terjadi merupakan kinerja simultan seluruh anak bangsa bukan hanya pemerintah. Pelaku pertumbuhan ekonomi selain pemerintah, juga rumah tangga dan pengusaha bahkan pihak eksternal luar negeri terkait dari sisi ekspor dan impor.

4. Di sisi lain inflasi yang melebihi target pemerintah dapat dipandang sebagai suatu kinerja yang kurang baik. Ini membuktikan bahwa BPS tidak hanya memberikan data-data yang memperbaiki citra pemerintah. BPS cukup kredibel mempertahankan independensinya.

5. Kondisi kurang nyaman rakyat akhir-akhir ini akibat inflasi tidak bisa lepas dari kondisi perekonomian dunia. Perekonomian dunia memang sudah mulai mengalami pemulihan sejak akhir tahun 2009, tetapi dunia saat ini sedang dilanda krisis pangan dan harga energy. Kenaikan harga beras dunia juga merembes ke Indonesia sehingga inflasi tahun 2010 mencapai 6,96% lebih tinggi dari prediksi semula.

Kecermatan media dalam memaknai suatu angka akan positif sebagai bagian dari upaya pencerdasan masyarakat. Terkait pernyataan dari editor bahwa rakyat Indonesia membiayai hidupnya dengan tabungan masih perlu dibuktikan dengan data.

AdhiWiriana

Analis Ekonomi BPS-RI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar